Bab
3
Pengadaan
A. Pentingnya Pengadaan
Pengadaan adalah proses penarikan
, seleksi, penempatan, orientasi, dan induksi untuk mendapatkan karyawan yang
efektif dan efisien membantu tercapainya tujuan perusahaan.
Pengadaan karyawan ini harus
mendapatkan perhatian khusus serta didasarkan pada analisis pekerjaan (job
analisys), uraian pekerjaan (job description), spesifikasi pekerjaan (job
specification), persyaratan pekerjaan (job requirement), dan evaluasi pekerjaan
(job evaluation), pengayaan pekerjaan (job enrichment), perluasan pekerjaan
(job enlargement), dan penyederhanaan pekerjaan (work simplification).
B. Analisis Pekerjaan
1.
Analisis
Pekerjaan
Analisis
pekerjaan adalah informasi tertulis mengenai pekerjaan apa saja yang harus
dikerjakan dalam suatu perusahaan agar tujuan tercapai.
Manfaat
analisis pekerjaan adalah memberikan informasi tentang aktivitas pekerjaan,
standaar pekerjaan, konteks pekerjaan, persyaratan personalia, perilaku manusi,
dan alat-alat yang akan dipergunakan.
Pengertian
analisis pekerjaan berbeda dengan studi gerak (motion study). Analisi pekerjaan
menganalisis pekerjaan apa saja yang harus dikerjakan dalam suatu perusahaan,
agar tujuan perusahaan tercapai. Adapun studi geraka mempelajari
gerakan-gerakan yang paling efisien dan efektif untuk melakukan sesuatu
pekerjaan.
Perbedaan
|
Job analysis
|
Motion study
|
Tujuan
|
Mmeberikan
ambvaran terhadap suatu jabatan
|
Mengubah
dan memperbaiki metode kerja
|
Ruang
lingkup
|
Menyeluruh,
mencakup tugas, tanggung jawab
|
Mengubah
dan memperbaiki gerakan-gerakan
|
Tingkat
ketelitian
|
Kurang
teliti
|
Sangat
teliti
|
Organisasi
|
Dilakukan
oleh bagian personalia
|
Dilakukan
oleh industrial engineers
|
Teknik
|
Observasi,
wawancara, kuesioner
|
Observasi
fotografi, stopwatch
|
Kegunaan
|
Perekrutan,
latihan, pengupahan, dll
|
Memperbaiki
metode dan standardisasi
|
2.
Langkah-langkah
dalam Analisis pekerjaan
Proses
dalam menganalisis pekerjaan melalui langkah-langkah sebagai berikut:
a. Menentukan
penggunaan hasil informasi analisi pekerjaan
Mengetahui
secara jelas apa kegunaan hasil informasi analisis pekerjaannya.informasi hasil
analisis pekerjaan dipergunakan untuk menetapkan job description, job
specification, da n job evaluation dalam pengadaan pegawai.
b. Mengumpulkan
informasi tentang latar belakang
Mengumpulkan
dan mengkualifikasikan data, meninjau informasi latar belakang. Teknik
pengumpulan data : wawancara, observasi, kuesioner, dan angket.
c. Menyeleksi
muwakal jabatan yang akan dianlisis
Memilih
beberapa muwakal yang akan dianalisis.
d. Mengumpulkan
informasi analisis pekerjaan
Mengadakan
analisi pekerjaan secara actual dengan menghimpun data dari informasi yang
telah didapatkan.
e. Meninjau
informasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan
Menyediakan
informasi tentang hakikat dan fungsi pekerjaan. Informasi diverifikasi dengan
pekerja yang akan melaksanakan pekerjaan serta atasan langsung karyawan
bersangkutan.
f.
Menyusun uraian pekerjaan dan
spesifikasi pekerjaan
Menyusun
uraian pekerjaan, uraian jabatan, dan evaluasi pekerjaan.
g. Meramalkan/memperhitungkan
perkembangan perusahaan
Memperhitungkan/meramalkan
perkembangan uraian pekerjaan, spesifikasi pekerjaan, apakah dikemudian hari
diperlukan pengayaan pekerjaan, perluasan pekerjaa, dan penyederhanaan
pekerjaan dalam perusahaan.
3.
Penggunaan
Informasi Analisis pekerjaan
a.
Perekrutan
dan seleksi (recruitment and selection)
Dasar
seleksi untuk memutuskan jenis orang yang perlu direkrut dan diangkat.
b.
Kompensasi
(compensation)
Memberikan
pemahan yang jelas tentang latar belakang orang yang akan menduduki jabatan,
sehingga perusahaan dapat menentukan gajinya.
c.
Evaluasi
jabatan
Memberikan
pemahaman yang jelas mengenai berat/ringannya pekerjaan, besar/kecilnya resiko
yang dihadapi pekerja, sulit/mudahnya mendapatkan personil.
d.
Penilaian
prestasi kerja (performance appraisal)
Uapaya
membandingkan prestasi actual pegawai dengan prestasi kerja yang diharapkan
darinya.
e.
Latihan
(training)
Merangsang
program latihan dan pengembangan.
f.
Promosi
dan pemindahan
Membantu
menentukan promosi ataupun pemindahan karyawan.
g.
Organisasi
Memberikan
petunjuk bahwa organisasi yang ada perlu diperbaiki.
h.
Pemerkayaan
pekerjaan (job enrichment)
Memperkaya
pekerjaan pada suatu jabatan tertentu.
i.
Penyederhanaan
pekerjaan (work simplification)
Spesifikasi
yang mendalam mengakibatkan pekerjaan yang harus dilakukan dalam suatu jabatan
semakin terspesialisasi.
j.
Penempatan
(placement)
Menempatkan
pekerjaan yang sesuai dengan keterampilannya agar mereka bekerja secara
efektif.
k.
Peramalan
dan perekrutan
Peramalan
dan perekrutan tenaga kerja yang akan dibutuhkan perusahaan.
l.
Orientasi
dan induksi
Orientasi
induksi bagi karyawan baru menegenai sejarah perusahaan, hak dan kewajibannya,
menginduksi, dll.
C. Uraian Pekerjaan
Uraian pekerjaan biasanya
digunakan uuntuk tenaga kerja operasional, sedangkan uraian jabatan digunakan
untuk tenaga kerja manajerial. Uraian pekerjaan atau jabatan harus ditetapkan
secara jelas untuk setiap jabatan, supaya pejabat tersebut mengetahui tugas dan
tanggung jawab yang harus dilakukannya.
Uraian pekerjaan adalah informasi
tertulis yang menguraikan tugas dan tanggung jawab, kondisi pekerjaaan, dan
aspek-aspek pekerjaan pada suatu jabatan tertentu dalam organisasi.
Uraian pekerjaan harus jelas dan
persepsinya mudah dipahami, serta menguraikan hal-hal berikut:
1. Identifikasi pekerjaan yakni
memberikan nama jabatan.
2. Hubungan tugas dan tanggung
jawab, yakni perincian tugas dan tanggung jawab secara nyata diuraikan secara
terpisah agar jelas diketahui.
3. Standar wewenang dan pekerjaan,
yakni kewenangan dan prestasi yang harus dicapai oleh setiap pejabat harus
jelas.
4. Syarat kerja harus dijelaskan
dengan jelas, seperti alat, mesin dan bahan baku yang akan digunakan untuk
melakukan pekerjaan.
5. Ringkasan pekerjaan atau jabatan,
hendaknya menguraikan bentuk umum pekerjaan dengan hanya mencantumkan
fungsi-fungsi dan aktivitas utamanya.
6. Penjelasan tentang jabatan di
bawah dan diatasnya, yakni harus dijelaskan jabatan darimana si petugas
dipromosikan dank e jabatan mana si petugas akan dipromosikan.
D. Spesifikasi Pkerjaan
Spesifikasi pekerjaan adalah
uraian persyaratan kualitas minimum orang yang bias diterima agar dapat
menjalankan suatu jabatan dengan baik dan kompeten. Spesifikisai pekerjaan
memberikan uraian informasi mengenai hal-hal berikut:
1.
Tingkat
pendidikan pekerja
2.
Jenis
kelamin pekerja
3.
Keadaan
fisik pekerja
4.
Pengetahuan
dan kecakapan pekerja
5.
Batas
umur pekerja
6.
Nikah
atau belum
7.
Minat
pekerja
8.
Emosi
dan temperamen pekerja
9.
Pengalaman
pekerja
E. Evaluasi Pekerjaan
Evaluasi pekerjaan (job
evaluation) adalah menilai berat atau ringan , mudah atau sukar, besar atau
kecil risiko pekerjaan dan memeberikan nama, ranking, serta harga atau gaji
suatu jabatan.
F. Penyederhanaan pekerjaan
Penyederhanaan pekerjaan adalah
penggunaan logika untuk mencari penggunaan yang paling ekonomis dari usaha
manusia, materi, mesin-mesin, waktu, dan ruangan agar cara-cara yang paling
baik dan paling mudah dalam mengerjakan pekerjaan dapat digunakan.
Penyederhanaan pekerjaan terjadi
karena spesialisasi yang lebih mendetail.
Simplifikasi pekerjaan ini
mengakibatkan hal-hal berikut:
1.
Stuktur
organisasi perusahaan semakin melebar
2.
Pekerjaan-pekerjaan
bisa menjadi terlalu terspesialisasi
3.
Pekerja
semakin produktif
Penganalisis
pekerja perlu memperhitungkan/merumuskan:
Job
content (isi pekerjaan) : penetapan persyaratan tugas atas tiap-tiap pekerjaan
dalam organisasi.
Job
depth (kedalaman pekerjaan) : pengendalian yang dimiliki oleh seseorang untuk
mengubah atau mempengaruhi pekerjaan dan lingkungan sekekelilingnya.
Job
range (jajaran pekerjaan) : jumlah operasional yang dilakukan oleh pemegang
pekerjaan untuk menyelesaikan suatu tugas.
Job
relationship (hubungan pekerjaan) : pemindahan seorang karyawan dari satu
pekerjaan ke pekerjaan lainnya.
Job
order technology (teknologi pekerjaan menurut pesanan) : bentuk produksi dimana
produk disesuaikan menurut spesifikasi pelanggan.
Frederick
Herzberg:
Memberikan
metode perluasan pekerjaan untuk memperbaiki kondisi pekerjaan yang terlalu
terspesialisasi.
Perluasan
pekerjaan adalah memperbanyak tugas atau pekerjaan kepada seorang karyawan
dalam jabatannya untuk meningkatkan variasi pekerjaan dan mengurangi sifat
pekerjaan yang membosankan.
G. Pengayaan Pekerjaan
Pengayaan pekerjaan adalah
perluasan pekerjaan dan tanggung jawab secara vertical yang akan dikerjakan
oleh seorang pejabat dalam jabatannya. Perluasan secara vertical diterapkan
untuk dapat memberikan kepuasan lebih besar dan kesempatan bagi pengembangan
pribadi seorang karyawan.
H. Persyaratan Pekerjaan
Persyaratan pekerjaan adalah
persyaratan-persyaratan jabatan tentang keterampilan yang dikehendaki.
I.
Proses
atau langkah-langkah Pengadaan atau Perekrutan Karyawan
1. Peramalan kebutuhan tenaga kerja
Peramalan
didasarkan pada informasi factor internal dan eksternal perusahaan. Yaitu:
a.
Jumlah
produksi
Jumlah
produksi yang dihasilkan menentukan banyaknya keryawan yang dibutuhkan oleh
setiap perusahaan.
b.
Ramalan-ramalan
usaha
Meliputi
perkiraan mengenai situasi perekonomian, siklus usaha yang menyangkut
ketidakpastian yang akan dating baik jangka pendek atau jangka panjang.
c.
Perluasan
Perusahaan
Perluasan
perusahaan pada masa yang akan datang.
d.
Perkembangan
Teknologi
Perusahaan
yang memepergunakan alat-alat canggih, memerlukan karyawan yang lebih sedikit.
e.
Tingkat
permintaan dan penawaran (Pasaran) tenaga kerja
Perusahaan
harus menghitung mana yang paling mengntungkan dengan labor intensive atau
capital insentive, sehingga akan mempengaruhi kebijaksanaan kebutuhan tenaga
kerja.
f.
Perencanaan
karir pegawai
Promosi
mempengaruhi kebutuhan tenaga kerja.
2.
Penarikan
tenaga kerja
Penarikan
(recruitment) tenaga kerja banyak tidaknya dipengaruhi hal-hal berikut:
-
Balas
jasa yang diberikan. Jika balas jasa besar maka pelamar banyak.
-
Status
karyawan. Jika status karyawan tetap maka pelamar banyak.
-
Kesempatan
promosi. Jika kesempatan promosi terbuka lebar, pelamar banyak.
-
Job
specification. Jika spesifikasi pekerjaan sedikit, pelamar banyak.
-
Metode
penarikan. Jika penarikan terbuka luas melalui media massa, pelamar banyak.
-
Soliditas
pekerjaan. Jika soliditas perusahaan cukup tinggi, pelamar banyak.
-
Peraturan
perburuhan. Jika peraturan perburuhan longgar, pelamar banyak.
-
Penawaran
tenaga kerja. Jika penawaran tenaga kerja banyak, pelamar banyak.
Penarikan
adalah usaha mencari dan mempengaruhi tenaga kerja, agar mau melamar lowongan
pekerjaan yang ada dalam suatu perusahaan.
Istilah-istilah
Tenaga kerja :
a. Kerja
Sejumlah
aktivitas fisik dan mental yang dilakukan sseorang untuk mengerjakan suatu
pekerjaan.
b.
Buruh/kuli
Seseorang
pekerjaan harian atau honorer yang bekerja dibawah perintah orang lain dan
menerima balas jasa yang besarnya tertentu.
c. Karyawan/Pegawai
Sesorang
pekerja tetap yang bekerja di bawah perintah oranglain dan dapat kompensasi
serta jaminan.
Proses
Penarikan Karyawan
1.
Penentuan
dasar penarikan
Berpedoman
kepada spesifikasi pekerjaan yang telah ditentukan untuk menduduki jabatan
tersebut.
2.
Penentuan
sumber-sumber penarikan
Sumber
penarikan karyawan berasal dari internal dan eksternal perusahaan.
-
Sumber
internal
Diambil
dari dalam perusahaan tersebut, dengan cara memutasikan atau memindahkan
karyawan yang memenuhi spesifikasi pekerjaan jabatan.
Kebaikan-kebaikan
sumber internal
1.
Meningkatkan
moral kerja dan kedisiplinan karyawan, karena ada kesempatan promosi.
2.
Perilaku
dan loyalitas karyawan semakin besar terhadap perusahaan.
3.
Biaya
penarikan relative kecil, karena tidak perlu memasang iklan.
4.
Waktu
penarikan relative singkat
5.
Orientasi
dan induksi tidak diperlukan lagi
6.
Kestabilan
karyawan semakin baik
Kelemahan-kelemahan sumber
internal
1.
Kewibawaan
karyawan yang dipromosikan itu kurang
2.
Kurang
membuka kesempatan system kerja baru dalam perusahaan.
-
Sumber
eksternal
Sumber-sumber
tenaga kerja diluar perusahaan, antara lain berasal dari:
1.
Kantor
penenempatan tenaga kerja
2.
Lembaga-lembaga
pendidikan
3.
Referensi
karyawan atau rekanan
4.
Serikat-serikat
buruh
5.
Pencangkokan
dari perusahaan lain
6.
Nepotisme
dan leasing
7.
Pasar
tenaga kerja denganmemasang iklan pada media masaa, dan
8.
Sumber-sumber
lainnya.
Teknik pemasangan iklan yang baik
di media massa, harus disusun berdasarkan urutan yang paling menarik bagi calon
karyawan. Urutan iklannya adalah sebagai berikut:
1.
Gaji
dan kesejahteraan cukup memuaskan
2.
Promosi
terbuka lebar bagi karyawan yang berprestasi baik
3.
Perumahan
dan kendaraan disediakan
4.
Jaminan
kesehatan akan diberikan
5.
Pendidikan
6.
Usia
maksimum 29tahun
7.
Jenis
kelamin
8.
Tanggal
penerimaan ditutup
9.
Penempatan
tempat kerja
Kebaikan-kebaikan sumber
eksternal
1.
Kewibawaan
pejabat relative baik
2.
Kemungkinan
membawa sistem kerja baru yang lebih baik
Kelemahan-kelemahan sumber
eksternal
1.
Prestasi
karyawan lama cenderung turun, karena tidak ada promosi
2.
Biaya
penarikan besar
3.
Waktu
penarikan relative lama
4.
Orientasi
dan induksi harus dilakukan
5.
Turnover
cenderung akan meningkat
6.
Perilaku
dan loyalitasnya belum diketahui
3.
Metode-metode
penarikan
·
Metode
tertutup
Ketika
penarikan hanya diinformasikan kepada karyawan atau orang tertentu saja.
·
Metode
terbuka
Ketika
penarikan diinformasikan secara luas dengan memasang iklan pada media massa
cetak atau elektronik.
4.
Kendala-kendala
penarikan
a)
Kebijaksanaan-kebijaksanaan
organisasi
Kebijaksanaan
organisasi yang akan mempengaruhi penarikan adalah kebijaksanaan mengenai
kompensasi dan kesejahteraan, promosi, status karyawan, dan sumber tenaga
kerja.
b)
Persyaratan
jabatan
Semakin
banyak persyaratan yang harus dimiliki pelamar maka pelamar semakin sedikit.
c)
Metode
Pelaksanaan Penarikan
Semakin
terbuka penarikan melalui media massa.
d)
Kondisi
pasar tenaga kerja
Semakin
besar penawaran tenaga kerja semakin banyak pelamar serius.
e)
Solidaritas
perusahaan
Solidaritas
perusahaan diartikan besarnya kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan.
Solidaritas perusahaan besar pelamar semakin banyak.
f) Kondisi-kondisi lingkungan
eksternal
jika
kondisi perekonomian tumbuh dengan cepat dan saingan banyak, maka pelamar
semakin sedikit.
II.
Seleksi
Penerimaan Karyawan
a.
Pentingnya
Seleksi
Seleksi
adalah usaha pertama yang harus dilakukan perusahaan untuk memperoleh karyawan
yang qualified dan kompeten yang akan menjabat serta mengerjakan semua
pekerjaan pada perusahaan supaya pelaksanaan pekerjaan lebih berdaya guna dan
berhasil guna.
Seleksi
untuk setiap penerimaan karyawan baru harus dilakukan secara cermat, jujur, dan
objektif supaya diperoleh karyawan yang qualified dan penempatannya yang tepat
sehingga pembinaan, pengembangan, pengendalian, dan pengaturan karyawan
relative lebih mudah dalam mencapai sasaran yang diinginkan.
b.
Dasar
dan Tujuan Seleksi
1)
Dasar
Seleksi
Berpedoman
kepada dasar tertentu yang telah digariskan oleh internal maupun eksternal
perusahaan, supaya pelaksanaan dan hasil seleksi dapat dipertanggungjawabkan
baik secara ukum maupun ekonomis. Dasar-dasar itu antara lain:
ü
Kebijakan
Perburuhan pemerintah
Seleksi
penerimaan karyawan baru harus berdasarkan dan berpedoman pada undang-undang
perburuhan pemerintah. Seleksi usia harus didasarkan kepada undang-undang
tanggal 6 januari 1951 No. 1 pasal 1. Peraturan perburuhan melarang adanya
diskriminasi kulit, agama, dan suku bangsa. UU tidak memperbolehkan
memperkerjakan anak di bawah umur dan orang yang terlibat G-30-S/PKI.
ü
Job
Specification atau jabatan
Dalam
spesifikasi, telah ditetapkan persyaratan dan kualifikasi minimum dari orang
yang dapat menjabat atau melakukan pekerjaan. Seperti prinsip penempatan
orang-orang yang tepat pada tempat yang tepat dan penempatan orang yang tepat
untuk jabatan yang tepat.
ü
Ekonomis
Mengadakan
seleksi harus dengan cara yang paling efektif dengan biaya serenah-rendahnya
sehingga hasil seleksi dapat dipertanggungjawabkan dan mendapatkan karyawan
yang sebaik-baiknya.
ü
Etika
Sosial
Memperhatikan
norma-norma hukum, agama, kebudayaan, dan adat istiadat masyarakat serta hokum
yang berlaku di Negara yang bersangkutan.
2)
Tujuan
Seleksi penerimaan karyawan
Seleksi
penerimaan karyawan baru bertujuan untuk mendapatkan karyawan yang:
ü
Qualified
dan potensial
ü
Jujur
dan berdisiplin
ü
Cakap
dengan penempatannya yang tepat.
ü
Terampil
dan bersemangat dalam bekerja
ü
Memenuhi
persyaratan UU perburuhan
ü
Dapat
bekerja sama baik vertical maupun horizontal
ü
Dinamis
dan kreatif
ü
Inovatif
dan bertanggung jawab sepenuhnya
ü
Loyal
dan berdedikasi tinggi
ü
Tingkat
absensi kurang dan turnover karyawan
ü
Mudah
dikembangkan
ü
Dapat
bekerja secara mandiri
ü
Mempunyai
perilaku dan budaya malu.
c.
Penempatan
jumlah karyawan
Penempatan
jumlah karyawan harus diperhitungkan secara cermat supaya karyawan yang akan
diterima tepat sesuai dengan volume pekerjaan. Metode penetapan karyawan:
ü
Metode
nonilmiah
Jumlah
karyawan yang dibutuhkan hanya atas perkiraan saja. Sehingga jumlah karyawan
yang diterima tidak sesuai dengan kebutuhan volume pekerjaan, yang akhirnya
menimbulkan kerugian. Ciri metode ini pekerjaan tidak mempunyai standar fisik,
seperti tugas hakim dan intelijen. Analisis bebannya tidak bias dilakukan.
ü
Metode
ilmiah
Diloakukan
atas perhitungan dan analisis beban kerja (work load analysis) serta standar
prestasi pekerja. Analisis beban kerja adalah penentuan jumlah pekerja yang
diperlukan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dalam jangka waktu tertentu.
Analisis beban kerja = (volume
pekerjaan/standar prestasi) × 1 orang
|
Namun
kita harus memperkirakan tingkat rata-rata absesnsi atau ketidakhadiran
pekerja. Untuk menghitung tingkat rata-rata absen:
Absen
= {jumlah hari kerja absen perbulan/(jumlah hari kerja perbulan×jumlah
karyawan)} × 100 %
|
Manajer
personalia harus mengadministrasi ketidak hadiran karyawan dengan mencatat
hal-hal berikut:
a. Karyawan yang tidak hadir beserta alasannya
b.
Hari tingkat absen tertinggi
c. Kelompok jenis kelamin dan tingkat usia paling
banyak tidak hadir
d.
Pada kondisi seperti apa yang paling banyak
tidak hadir
e. Alasan paling banyak dikemukakan
Administrasi
ketidakhadiran karyawan dapat dipergunakan sebagai dasar kebijaksanaan dalam
pelaksanaan seleksi dan program kepegawaian.
Jumlah
tenaga kerja yang dibutuhkan agar pekerjaan selesai tepat pada waktunya,
ditentukan oleh perhitungan analisis beban kerja ditambah dengan tingkat
absennya.
Turnover
=
(yang diterima-yang keluar)/
(karyawan awal + karyawan akhir) ∞ 100%
|
d. Cara Seleksi
1)
Nonilmiah
(observation method)
Hanya
didasarkan pengalaman dan perkiraan. Seleksi Nonilmiah sering dilakukan di
negara berkembang (under development country= UDC), karena umumnya UDC belum
melaksanakan manajemen professional.
Unsur-unsur
yang diseleksi:
1.
Surat
lamaran bermaterai atau tidak
2.
Ijazah
sekolah dan daftar nilainya
3.
Surat
keterangan pekerjaan dan pengalaman
4.
Referensi
dari pihak yang dapat dipercaya
5.
Wawancara
langsung dengan pelamar bersangkutan
6.
Penampilan
dan keadaan fisik pelamar
7.
Keturunan
dari pelamar
8.
Tulisan
Kekurangan: Menimbulkan
mismanajemen penempatan karyawan baru. Kurang dapat dipertanggungjawabkan.
Menimbulkan kesulitan bagi perusahaan. Karena tulisan baik, tampang cakap,
bicara lancer belum tentu bergairah dalam bekerja.
2)
Metode
ilmiah
Didasarkan
kepada job specification (ilmu pengetahuan) dan kebutuhan nyata jabatan yang
akan diisi, berpedoman kepada kriteria dan standar tertentu.
Seleksi
metode ilmiah mengadakan analisis cermat tentang unsur-unsur yang akan
diseleksi supaya diperoleh karyawan yang kompeten dengan penempatan yang tepat.
Seleksi
ilmiah hendaknya dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:
1.
Metode
kerja yang sistematis
2.
Berorientasi
kepada prestasi kerja
3.
Berorientasi
kepada kebutuhan riil karyawan
4.
Berdasarkan
kepada job analysis dan ilmu social lainnya
5.
Berpedoman
kepada undang-undang perburuhan
Diharapkan akan diperoleh
karyawan yang qualified dengan penempatan yang tepat, sehingga pembinaan dan
pengembanannya relative mudah.
e.
Kualifikasi
seleksi
Hal
ini sangat penting supaya sasaran dicapai dengan baik. Kualifikasi seleksi
meliputi:
1)
Umur
Umur
mempengaruhi kondisi fisik, mental, kemampuan kerja, dan tanggung jawab
seseorang, umur pekerja diatur dalam uu perburuhan.
2)
Keahlian
Mencakup
technical skill, human skill, conceptual skill, cakap memanfaatkan kesempatan,
cermat menggunakan peralatan perusahaan.
3)